6 Pertimbangan Stasiun TV Sebelum Membeli Hak Siar Sepakbola!

Ilustrasi Tayangan Sepakbola (Visual Hunt)

“Kok yang megang hak siar sepakbola stasiun televisi itu lagi itu lagi sih! Nggak ngaca apa dia! Udah tahu nayanginnya gak bagus-bagus amat, masih aja! Mendingan kasih aja ke stasiun televisi yang lebih berkualitas. Terus stasiun televisi yang nayanginnya bagus, kok gak nayangin lagi!”

Biasanya anak bola yang sering complain begini, khususnya berkaitan dengan siaran sepakbola dalam negeri. Mungkin ada yang ketika ngebaca judul artikel dan paragraf pembuka tadi ngerasa, “Wah, gua penasaran banget! Sengaja nyindir gua yah!” SELAMAT! Dalam waktu kurang dari 7 menit (tergantung kecepatan membaca masing-masing juga sih), anda akan mendapatkan pencerahan.

Setidaknya ada 6 faktor yang dipertimbangkan oleh pihak stasiun televisi sebelum memutuskan untuk membeli hak siar sepakbola yang akan kita ulas hari ini. Nah, mari kita langsung bahas satu persatu!

• Mendapat Kesepakatan Sponsor Sebelum Bidding

Pertama, memang benar. Mereka merupakan penawar tertinggi dalam bidding hak siar yang dilakukan. Tetapi yang harus kita pahami bahwa belum tentu mereka merupakan stasiun televisi yang paling kaya. Kalau semua stasiun televisi yang berhasil memenangkan hak siar merupakan stasiun televisi terkaya, berarti tiap tahun stasiun televisi terkaya gonta-ganti dong. Jadi mereka mendapatkan uang dari mana? Dari kesepakatan dengan sponsor. Maka sponsor menjadi salah satu pertimbangan utama pihak stasiun televisi sebelum memutuskan untuk mengikuti bidding hak siar. Stasiun televisi mana yang mau rugi kalau mereka mendapatkan hak siar tetapi tidak mendapat sponsor yang memadai?

• Rating Program Reguler Mereka Kurang Memuaskan

Kedua, karena rating program rutin mereka kurang memuaskan. Tidak bisa dipungkiri bahwa tayangan sepakbola menjanjikan rating yang tinggi. Nah, hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik khususnya bagi stasiun televisi yang rating program regulernya kurang memuaskan karena rating tinggi apalagi di jam prime time dapat mempengaruhi overall rating harian.

• Sesuai Dengan Target Audience Mereka

Ketiga, karena tayangan sepakbola sesuai dengan target audience stasiun televisi tersebut. Apa maksud dari kata target audience? Kayak bahasa alien aja!

Nah, biar kata ini jadi bahasa manusia yang sama-sama kita pahami, saya akan jelaskan secara singkat. Sederhananya, kita sebagai penonton televisi diklasifikasikan kedalam beberapa kelas yakni A, B, C, dan D. Kita diklasifikasikan berdasarkan beberapa tolak ukur. Beberapa diantaranya adalah dari segi pendapatan dan jenjang pendidikan. Class A merupakan yang paling unggul diikuti oleh B, C, dan D.

Setiap televisi mengincar target audience yang spesifik. Ada televisi yang mengincar class A dan B, ada juga yang B dan C, dan lain sebagainya.

Di sisi lain, tayangan sepakbola juga dapat digunakan untuk memperluas target audience sebuah stasiun televisi. Istilahnya, tayangan sepakbola diharapkan menjadi pintu gerbang agar penonton mengenal pula acara-acara lain pada stasiun televisi tersebut. Bila ini yang menjadi tujuan utama, biasanya stasiun televisi akan memanfaatkan slot iklan mereka dengan lebih banyak menyisipkan iklan program mereka dibanding iklan-iklan sponsor.

• Tidak Memiliki Banyak Program In-House Reguler

Keempat, karena stasiun televisi tersebut tidak memiliki banyak program in-house reguler. Biasanya stasiun televisi yang memutuskan untuk menayangkan liga sepakbola dalam negeri dalam jangka waktu panjang dengan jam tayangnya yang mayoritas di slot prime time tidak memiliki banyak program andalan khususnya in-house rutin untuk ditayangkan. Stasiun televisi yang telah memiliki banyak program reguler lebih kecil kemungkinan untuk mengorbankan program-program andalan mereka.

• Adanya Kesepakatan Plus-Plus

Kelima, karena ada kesepakatan plus-plus. Apa-apaan ini? Tenang, plus-plus disini aman. Maksudnya, mungkin karena ada sebuah kesepakatan antara promotor liga dengan stasiun televisi yang berminat bahwa hak siar dijual secara paketan. Paketan disini bisa berarti beberapa musim sekaligus, atau juga dengan liga kasta lain. Terkadang kesepakatan plus-plus seperti ini dapat mengurungkan niat sebuah stasiun televisi untuk membeli hak siar tersebut.

• Mungkin Pemimpinnya Penggila Bola!

Terakhir. karena pimpinannya penggila bola! Walaupun belum tentu juga sih. Tapi menurut hemat saya, kalau pimpinan sebuah stasiun televisi sangat menyukai sepakbola, maka ada kemungkinan mereka akan lebih getol untuk memenangkan tender karena ada kebanggaan tersendiri. Untuk kepastiannya, bisa kalian tanyakan sendiri kepada para pemilik stasiun televisi kalau ketemu di jalan!

Melihat banyaknya faktor yang dipertimbangkan, syukuri saja lah kalau masih ada stasiun televisi yang mau menayangkan kompetisi lokal kita secara FTA (Free To Air)! Coba kalo ditayangin cuma di CCTV, gimana nontonnya! #TELEmisi