Waktu Indonesia Bercanda NET (Youtube Netmediatama) |
Adakah diantara anda para pembaca yang belum mengetahui program komedi NET, Waktu Indonesia Bercanda (WIB) yang dipandu Cak Lontong? Bagi anda yang belum mengetahuinya, ada baiknya anda menyaksikan terlebih dahulu program ini di Youtube. Namun saya yakin mayoritas dari anda apalagi pecinta NET sudah tidak asing dengan program komedi yang satu ini.
Program ini merupakan sebuah program komedi yang "lain daripada yang lain" dan merupakan sebuah konsep yang baru dalam industri pertelevisian kita. Membuat sebuah program komedi yang hampir sepenuhnya terfokus mencari kelucuan secara verbal (kata-kata). Melihat dari sudut pandang orang awam, membuat komedi sejenis ini bisa dikatakan jauh lebih sulit dibandingkan sekedar membuat komedi slapstick, menghina orang lain, dan sebagainya.
Pada awal-awal masa penayangannya, konsep acara ini bisa dikatakan "memplesetkan" acara motivasi dengan menempatkan Cak Lontong dengan kata-katanya sebagai pusat acara dengan juga menyertakan segmen kuis. Tanpa diduga, justru kuis ala WIB ini mendapat tanggapan yang baik dari masyarakat.
Hal ini memicu program Waktu Indonesia Bercanda ini untuk perlahan mengubah konsep garis besar mereka dengan sedikit mengesampingkan motivasi dan lebih mengutamakan kuis. Agar pemirsa tidak bosan, jenis kuis yang dihadirkan juga semakin beragam.
Membuat komedi verbal lewat kelucuan bahasa semacam merupakan sebuah tantangan yang luar biasa karena pemirsa cenderung akan lebih mudah tertawa saat melihat ada orang tersakiti. Hal inilah yang memicu banyaknya program komedi yang "masih" mengutamakan slapstick serta hinaan untuk memancing tawa pemirsa.
Jika anda belum memiliki gambaran seberapa sulitnya membuat komedi seperti ini, saya akan coba berikan gambarannya. Salah satu kuis unggulan WIB adalah TTS (Teka-Teki Sulit). Mengapa disebut Teka-Teki Sulit? Karena memang kuis ini sulit dijawab menggunakan nalar. Jawaban-jawaban yang ada merupakan jawaban-jawaban "ngelantur" ala Cak Lontong yang "out-of-the-box".
Saya ambil contoh salah satu soal pada episode "Kuper". Biar pintar bahasa Inggris harus baca...? (_ _ _ _ S). Soal ini mengarahkan kita untuk menjawab "Kamus", tetapi jawaban tersebut "diplesetkan" sehingga jawaban yang dimunculkan adalah "Keles". Biar pintar bahasa Inggris harus baca Keles? Bayangkan setiap episode harus membuat sekitar 10 pertanyaan semacam ini? Tentunya membutuhkan ide yang sangat banyak sebagai modal utama. Permasalahnnya ide semacam ini tidak muncul dengan mudah, dibutuhkan usaha yang luar biasa besar.
Semoga saja program ini dapat terus menghibur dengan ide yang semakin baik tentunya. Setelah membaca artikel ini, diharapkan anda sekarang tahu kan program televisi mana yang layak menjadi program komedi terbaik pada PGA tahun depan? Jangan sampai yang menang program itu-itu lagi. Maju terus pertelevisian Indonesia!
No comments:
Post a Comment