Rapor TELEmisi: Menilai Opening Ceremony Asian Games 2018 - TELEmisi

Sunday, August 19, 2018

Rapor TELEmisi: Menilai Opening Ceremony Asian Games 2018

TELEmisi (PrediksiBolaGila)
Woow! Peccahh! Gilaa! Ingin sekali diriku berkata kasar, tapi janganlah! Soalnya saya bukan rapper atau gamers di YouTube! #peace

Begitulah perasaan saya sepanjang menyaksikan Opening Ceremony Asian Games 2018 yang digelar pada 18 Agustus 2018, sehari setelah hari kemerdekaan Indonesia.

Panitia penyelenggara perhelatan yang digelar sekitar 2,5 jam ini, juga banjir pujian! Nama Wishnutama dielu-elukan! Kenapa dielu-elukan? Ya, karena acaranya berjalan dengan sangat luar biasa. Kalau kurang, mungkin akan di“gua-gua”kan! #mencobalucu

Nah, tapi kan dalam segala hal itu pasti ada dua sisi, baik serta buruk. Positif maupun negatif. Dibalik segudang pujian yang dilontarkan, khususnya di berbagai sosial media, TELEmisi tertarik tuk membahas acara ini dari kedua sisi, secara objektif dalam ‘Rapor TELEmisi’ !

Seperti biasa, sebelum mulai menilai, kita harus menentukan variabel penilainya terlebih dahulu. Beberapa variabel yang akan kita ulas kali ini adalah tata panggung, tata kamera, rundown acara, pengisi acara, hingga kelancaran eksekusi.

Nilai maksimal untuk setiap poin penilaian adalah 10. Di akhir artikel nanti, kita akan menentukan apakah event ini lulus menurut penilaian TELEmisi. So, mari langsung saja kita mulai!

Tata Panggung

Bila kalian menyaksikan tayangan Opening Ceremony ini dari awal, kalian akan melihat pengambilan gambar yang menunjukkan detail stage dari ujung ke ujung. Jujur, saya sangat kagum! Memang benar, stage itu mampu menggambarkan kekayaan alam Indonesia.

Sebelum dimulai pun, saya sudah sangat antusias soal panggung ini. Pada berbagai kesempatan, kemewahan panggung ini sudah di-teaser-kan. Dulu, sempat ada foto yang beredar di berbagai sosial media.
TELEmisi
Lalu, juga sempat tersorot dengan cukup jelas pada acara Mata Najwa, beberapa minggu sebelum perhelatan ini berlangsung.
TELEmisi
Bahkan, panggung ini mendapat pengakuan sebagai yang terbesar dibandingkan opening multievent semacam ini.

Sebelum acara dimulai, hanya satu ke-khawatiran saya, saya khawatir kalau panggung yang sudah sedemikian dahsyat hanya menjadi pajangan dan tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak terjadi. Panggung digunakan dengan sangat elegan, termasuk pada penampilan Tulus, Anggun, dan Putri Ayu.

Perjalanan marathon obor api abadi hingga mencapai puncak gunung juga ide yang sangat menarik. Saya sudah sempat terbayang hal itu setelah menyaksikan Mata Najwa, dimana Najwa sempat menyinggung soal api dari puncak gunung. Namun saya tidak menduga, akan diikuti petasan yang sedemikian heboh.

Namun yang masih dapat ditingkatkan, mungkin adalah floor mapping.

Secara keseluruhan, saya dapat katakan bahwa ini panggung opening multievent terbaik. Maka nilai untuk tata panggung Opening Ceremony Asian Games 2018 adalah 9,7 / 10 !

Tata Kamera

Bagi saya, jikalau ada aspek yang paling bisa ditingkatkan lagi adalah pergerakan dan angle kamera. Tidak buruk, tetapi masih banyak yang dapat digali. Misalnya pada penampilan tari pembuka. Saya rasa terlalu banyak shot zoom in, padahal akan jauh lebih indah bila diambil dari jarak jauh. Lalu, saya juga membayangkan shot drone yang bergerak dari belakang ke depan, pasti akan jauh lebih hidup.

Lalu, ketika penyanyi tampil diatas panggung “gunung”, alangkah lebih baik jika kamera juga meng-explore shot di gunung. Misalnya, dengan penggunaan drone atau kamera handheld di gunung sehingga penonton akan merasa lebih dekat.

Shot paling menarik ada pada lagu Bright As The Sun. Pergerakan shot sangat dinamis, juga ada pengambilan gambar dari belakang penyanyi, dan banyak shot dari atas langit yang menunjukkan permainan petasan luar biasa!

Tata Kamera : 9 / 10 !

Rundown Acara

Program yang berlangsung sekitar 2 jam 30 menit ini tersusun dengan sangat rapat. Acara ini juga terasa sangat cepat berakhir. “Sudah selesai aja!” Ini hal yang sangat positif, berarti tidak membosankan.

Pada 1 jam awal, saya menyebutnya protokoler, yakni kegiatan wajib yang harus dilaksanakan antara lain penyambutan presiden, pengibaran bendera, parade atlet, sambutan ketua penyelenggara, dan sebagainya.

Namun yang harus menjadi poin plus, rangkaian kegiatan ini pun dapat dikemas dengan menarik. Misalnya, dengan gimmick kehadiran presiden menggunakan motor serta parade atlet yang selalu dipimpin oleh seseorang dengan pakaian tradisional.
viva
Satu hal lain yang juga menarik jika berbicara soal parade atlet, yakni para penari yang ada disekeliling membentuk jalur, seakan-akan menjadi air. Mereka juga harus diberi acungan jempol karena harus melakukan gerakan tarian secara konstan hingga 1 jam!

Setelah semua kegiatan protokoler, barulah bagian hiburannya dimulai. Bagian ini langsung dimulai dengan elegan, menampilkan berbagai kebudayaan dalam bentuk tarian dan lagu dari berbagai wilayah di Indonesia. Setiap penampilan juga memiliki ciri khas dan kelebihan masing-masing. Saya rasa, ini sudah sangat mampu menggambarkan kekayaan budaya dan alam Indonesia dalam waktu yang singkat.

Rundown, saya bisa bilang sangat luar biasa! 9,8 / 10 !

Pengisi Acara

Kalau saya boleh jujur, aspek ini yang paling terlihat cita rasa ‘NET TV’-nya, selain aransemen musik oleh Ronald Steven. Para penyanyi yang mengisi acara ini merupakan penyanyi yang sudah cukup sering mengisi acara NET. Memang tidak semua, tetapi sebagian besar.

Lalu, pemilihan pengisi acara khususnya penyanyi juga disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak ada yang terkesan dipaksa untuk tampil hanya karena dia nama besar. Putri Ayu dan Edo Kondolongit mungkin bukan musisi ‘papan atas’ sekarang ini, namun kehadiran mereka saya rasa sangatlah tepat!

Kehadiran Joey Alexander juga sangat menarik. Setahu saya, ini adalah pertama kalinya ia tampil dalam event besar di Indonesia. Namun, saya rasa seharusnya masih bisa lebih dikembangkan lagi walaupun begini juga sudah membuat saya merinding!

Banyak yang bertanya mengapa tidak ada Agnez Mo. Tidak mungkin Agnez Mo tidak ditawarkan mengisi acara. Bahkan ada yang menyebarkan rumor bahwa biaya untuk membayar Agnez Mo terlalu mahal. Ya, tentu tidak juga! Mungkin secara jadwal tidak bersahabat saja. Namun, ada ataupun tidaknya seorang Agnez, tidak mengurangi kemegahan acara ini, kan!

9,4 / 10 !

Kelancaran Eksekusi

Secara garis besar, lancar! Kalau meminjam istilah Wishnutama, ‘zero mistake’. Ya, bisa dibilang begitu. Hanya saja, ada beberapa poin mendetail yang saya rasa masih bisa diperbaiki demi show yang lebih sempurna.

Beberapa kali, gambar yang diambil terlihat goyang. Misalnya, saat menyorot para pemimpin yang duduk di tribun kehormatan. Mungkin karena jarak antara kamera dan tribun tersebut yang cukup jauh, sehingga sedikit getaran saya menimbulkan gambar yang goyang.

Lalu, perkara lipsync. Ketika saya menyaksikan secara langsung di layar kaca, saya langsung curiga bahwa Via Vallen lipsync. Pertama, suara disaat dia menyapa penonton dan ketika mulai lagu terdapat perbedaan. Kedua, sempat posisi mic menjauh namun suara tetap stabil. Ketiga, mic sempat telat mendekat ke mulut. Alasan ketiga ini yang cukup meyakinkan saya bahwa dia lipsync.

Kehebohan pun timbul di media sosial, berbagai cibiran dilontarkan. Namun, Via Vallen lalu memberikan klarifikasi via Instagram-nya. ‘Via’ mengklarifikasi ‘via’ sosial medianya!
Screenshot
Memang cukup logis, mengingat di stadion akan ada banyak faktor yang mungkin menganggu sang penyanyi, misalnya petasan atau kebisingan dari para penonton. Sehingga salah satu cara paling aman adalah dengan lipsync.

Jadi, apakah lipsync diperbolehkan? Saya tidak akan menjawab, biar kalian yang berpendapat. Silahkan berpendapat di kolom komentar bila kalian punya alasan yang kuat. Mari kita diskusi!

Namun yang juga membuat saya sangat kagum adalah detail petasan. Pada lagu ‘Bright As The Sun’, dentuman petasan beriringan dengan tempo musik. Tentunya, hal ini butuh persiapan yang sangat detail, lho!

Saya berikan nilai 9,5 /10 untuk kelancaran eksekusi.

Akhirnya, selesai juga! Sekarang mari kita rekap nilai dari kelima aspek diatas.

9,7 / 10 untuk panggung
9 / 10 untuk tata kamera
9,8 / 10 untuk rundown
9,4 / 10 untuk pengisi acara
9,5 / 10 untuk eksekusi

Jika kita rata-rata, maka nilai untuk Opening Ceremony Asian Games 2018 menurut Rapor TELEmisi adalah 9,48 ! Maka, TELEmisi nyatakan LULUS! Bukan hanya lulus, cumlaude lagi!
Bagaimana menurutmu, sepakat?

8 comments:

  1. Gimmick opening dengan kemunculan jokowi adalah gimmick ciri khas NET di setiap acara ultah yg versi youtube.

    Untuk transisi kamera juga ciri khas NET banget. Cuma sayangnya DOP atau campers yg ngeshoot moment2 OC kemaren bukan dari pihak NET alias dari pihak luar. Wishnutama dan tim berada di control room.

    Kalo sampe kemaren tuh ada tagline khas mas Tama yg nongol..
    "Good Evening Ladies and Gentleman. Welcome To The Opening Ceremony Of Asian Games 2018. I Am Wishnutama. And I Am The One Who Directing This Show. So Sit Back And Relax. And Have A Great Time. All Crew Stand-by... Audio Stand-by..." Hahaha. Ini kalo keluar, ini acara sebenarnya udah NET banget. Apalagi crew2 yg dibawah komando mas Tama 90% datang dari karyawan NET sendiri, ex-karyawan NET juga ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. "Gimmick opening dengan kemunculan jokowi adalah gimmick ciri khas NET di setiap acara ultah yg versi youtube." masih gagal paham sama kata kata ini... hehehe...

      saya mikirnya closingnya ada tagline mas tama yang "All crew Standby Audio Standby"... sempet kecewa pas opening kemarin ga ada taglinenya mas tama :)

      Delete
  2. Maksudnya. Taulah versi re-run ica tiap tahun di NET yg diupload ke youtube. Sebelum opening kan dikasih liat footage moment artis di red carpet, kesiapan para kru, dll. Itu maksudnya. Hehehe.

    ReplyDelete
  3. Emang sengaja ga ada tagline mas tama di opening. Ini kan event nasional, asia, dunia. Sementara tagline mas tama itu terkhusus utk ica doang.

    ReplyDelete
  4. Info aja floor mappingnya tidak maksimal karena atap GBK itu sendiri tidak bisa menaruh beban terlalu banyak karena memang usianya udah tua (udah lewatin 2x asian games alias 56 tahun) makanya mappingya dipindahin di tribun dan akhirnya terciptalah gunung itu. pengambilan gambar memang setuju harus ditingkatkan karena banyak shoot yang harusnya keren tapi tidak kerekam (salah satu saat burung garuda,bulan, matahari naik) padahal urusan broadcast termasuk kamera sudah di handle IGBS atau broadcaster yang udah pengalaman dengan acara olahraga seperti ini. Sebenernya berharap banyak efek keangkatnya sih seperti london 2012 tapi kembali mengingat GBK yang sudah tidak kuat nahan beban berat segini aja sudah spektakuler! Paling suka pas penyulutan api dan arasemen lagu pas kembang api setelah penyulutan api!

    ReplyDelete
  5. acara nya bagus namun mengecewakan.
    terutama yang tinggal di daerah yang ga kejangkau siaran teresial nya. terpaksa harus streaming di internet

    awalnya bener bener penasaran bakalan wah banget gak acaranya. namun semua itu hilang. gara gara salah satu televisi keterlaluan nayangin iklan sampe nutupin acaranya sendiri. udah gitu durasinya sering banget lagi. dan di tambah lagi kadang acaranya buffering padahal koneksi nya stabil ntah dari sana nya atau gak.

    ya kita sih ngerti karna buat bayar lisensi siaran dll makanya kaya gitu. cuma udah keterlaluan banget sebenernya

    semoga aja pas acara closing gak keulang kaya gini

    ReplyDelete
  6. Aku setuju bahwa pembukaan Opening Ceremony Asian Games 2018 itu keren! Terutama bagian pembuka yang membawakan tari dan lagu "Bungo Jeumpa" ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya aja merinding sendiri nontonnya. Bahkan ketika nonton kedua/ ketiga kalinya, tetep bikin merinding! :)

      Delete