Surat Cinta Untuk Para Pemilik Stasiun Televisi! - TELEmisi

Monday, December 31, 2018

Surat Cinta Untuk Para Pemilik Stasiun Televisi!

TELEmisi
Ini 'surat cinta' kedua yang saya posting di TELEmisi, kalau di dunia nyata sih banyak! Iya, banyak ngasih, soalnya banyak yang nolak!
giphy.com
Setelah surat cinta pertama yang saya tujukan untuk crew televisi, surat kedua ini, ditujukan untuk tingkat yang jauh lebih tinggi. Kalau saya buat yang berikutnya lagi, mungkin untuk presiden! Kalau gak untuk... astronot! Yang penting, makin tinggi!

Kalau surat cinta pertama, yang bisa dibaca disini, kontennya berisi pujian untuk kerja keras para crew, yang bahkan seringkali tidak mendapat apresiasi selayaknya. Surat kedua ini, erat kaitannya dengan harapan saya terhadap industri pertelevisian, khususnya untuk 2019.

Maka, saya membuat sub-judul untuk artikel ini, yakni 'Resolusi dan Harapan Bagi Pertelevisian Indonesia, 2019'.

Awal tahun adalah saatnya kita semua membuat resolusi dan harapan untuk satu tahun kedepan. Setelah selesai membuat resolusi pribadi saya beberapa menit silam, kini saya duduk didepan laptop untuk mulai menulis harapan saya bagi pertelevisian Indonesia.

Bicara soal harapan bagi pertelevisian, saya tiba-tiba teringat artikel paling pertama yang saya tulis dalam karir kepenulisan saya (bahasanya, kayak penulis yang sudah sukses banget gitu, haha). Kalau kalian ‘pengen’ baca, silahkan.

Iya, kalau pengen! Biasa, saya menyarankan kalian untuk membaca, lumayan buat nambah jumlah pembaca. Tapi kali ini, terserah kalian, karena saya pribadi aja rada malu kalau membaca artikel saya yang mula-mula. Tapi sampai kapanpun saya tidak akan hapus, karena saya menghargai proses belajar. Kalau saya gak mulai nulis artikel itu, saya gak akan pernah bisa nulis artikel ini, yang lebih rapih, lebih terstruktur. #cumasharing

Bicara soal 2019, tentu tidak bisa lepas dari tahun politik. Tahun 2019 ini akan dipenuhi ketegangan dan euforia politik. Maka, seperti yang sudah saya bocorkan di akhir artikel terakhir, harapan-harapan yang saya cantumkan disini erat kaitannya dengan hal tersebut.

Harus saya jelaskan dulu bahwa saya tidak akan menjabarkan segala harapan saya di artikel ini.

Pertama, kalian akan capek ngebacanya.
Kedua, saya akan lebih capek lagi nulisnya.
Ketiga, Google akan capek ngeloadnya!

Lalu, kalaupun gak ada yang akan kecapean, kalau saya tuliskan semua harapan saya, tahun depan saya gak bisa buat konten ini lagi dong. Masuk akal?

Saya gak mau, kalian mulai baca artikel ini, dan baru selesai... 31 DESEMBER 2019! Terus nyambung artikel harapan 2020! Gitu aja terus, sampai Jonathan Christie kalau menang... bosen buka baju... dia buka KATERING!
Viva
Udah santai? Udah tertawa, sekecil apapun? Kalau sudah, berarti saatnya kita mulai bahasan kali ini. Kalau belum, tetep kita lanjut! Habis selesai baca, nonton Ini Talkshow aje! Kalau gak, bacain judul-judul sinetron Azab!

Sangat penting adanya bagi stasiun televisi, termasuk pemiliknya untuk menyadari tanggung jawab sosial yang mereka miliki. Televisi sebagai salah satu media yang paling besar pengaruhnya kepada publik harus menjaga netralitas.

Sebab, kalau ada niat tidak benar sekecil apapun juga, sangat mungkin mencari celah untuk menguntungkan pihak mereka. Dalam sebuah program berita misalnya, angle dan narasumber yang diundang bisa ‘diatur’.

Bisa juga dengan menghadirkan pendekatan yang lebih halus, yakni lewat sarana hiburan. Bisa dengan mengadakan kuis-kuis-an, menjadi bintang tamu program talk show, hingga menjadi pemain sinetron!

Apa ini harapan yang terlalu mengawang-awang? Saya rasa tidak! Tapi jika melihat jajaran pemilik berbagai stasiun televisi, ini harus menjadi hal yang sangat ditekankan, mengingat kita juga pernah mengalami hal serupa beberapa tahun silam, dimana hasil quick count saja bisa berbeda! Tentu aneh, tapi nyata adanya!

Mengacu pada kode etik jurnalistik, media seharusnya bersikap netral, independen, memberikan porsi, dan kesempatan sama kepada kontestan, berpegang pada undang-undang dan peraturan yang ada, serta mengutamakan fungsi pendidikan politik.

Goks! Gimana? Keliatan pinter, gak? Kayaknya cocok jadi ketua KPI!

Semoga kejadian buruk yang lalu-lalu tidak terjadi lagi. Mari, kita kawal sama-sama! Dan kalaupun nanti di perjalanan, kita menemukan praktik tak sesuai, tegur, namun juga dengan cara yang benar.

Saya juga berharap agar wewenang KPI lebih diperjelas, apalagi di tahun politik ketika iklan dan kampanye dalam berbagai bentuk akan berkeliaran. Bawaslu mungkin dapat bekerja sama dengan KPI.

KPI harus lebih berani memberi sanksi. Jangan hanya sampai teguran tertulis tanpa adanya tindakan lebih lanjut, yang tidak menghasilkan efek jera. Apalagi ketika hal ini berkaitan dengan politik, yang tensinya tentu lebih panas dibandingkan isu sehari-hari.

Jangan sampai pemilik media merasa nyaman-nyaman saja, bermain dengan aturan yang salah, “Toh, wasitnya gak bisa ngasih kartu merah, kuning juga jarang, bisanya negur-negur doang!” Kalau di lapangan sepakbola, jangan sampai ada pelanggaran keras yang mengakibatkan cedera parah! Beri sanksi yang membawa efek jera!

Walaupun, kata-kata saya kayak pemimpin orator demo turunkan harga BBM, tenanglah. Saya nulis sambil ditemenin playlist Generasi Galau, kok. Orator mana yang teriak, angkat tangan, pakai toa... diiringin lagu patah hati! Yang ada bukan nyalahin pemerintah, malah nyanyi... tak ada yang salah, hanya aku manusia bodoh! Yang baca sambil nyanyi dalam hati, hayo ngaku!

Kala saya nulis kata ‘ini’, saya lagi ditemenin lagu Aldy Maldini, ‘Biar Aku yang Pergi’. Ini gak disponsorin, saya suka aja lagunya, sekalian latihan, kalau nanti ada beneran ada yang sponsorin. #amin

Terakhir, harapan saya adalah kita sebagai penonton menjadi lebih kritis dan cerdas. Kritis itu sangatlah diperlukan, tetapi cerdas itu juga sangat perlu! Cerdas dalam hal ini termasuk kecerdasan mengolah kata untuk mengungkapkan rasa kritis kita.

Beri komentar serta masukan, penting, namun tetap dengan cara yang bijak. Jangan sampai intinya benar, cara kita salah, justru menimbulkan konflik baru!

Biar sama-sama enak, mulai hari ini... banyak-banyak baca KBBI ya! Kurang-kurangin lah baca kutipan baper, arti-arti nama, atau ramalan zodiak!
giphy.com
Inilah harapan saya, dari TELEmisi! Sekarang, apa harapan kalian bagi pertelevisian kita sepanjang tahun 2019?

Sebelum usai, saya hanya ingin berterima kasih kepada teman-teman atas kebersamaannya. 2018 adalah tahun yang sangat berwarna dalam dunia kepenulisan saya. Banyak ide konten baru saya eksekusi, dan itu tidak terlepas dari banyak ide dan masukan teman-teman. Semoga di tahun-tahun selanjutnya, kita tetap bisa terus bersama-sama, mengulik banyak hal terkait media dan televisi.

Terakhirnya terakhir (terakhir banget, janji), banyak banget yang nanya, “Kak, bakalan ada artikel prediksi buat NET 6.0 gak? Bikin dong, asyik soalnya nebak-nebak!” Tenang! Pasti akan saya buat, dengan konsep yang lebih fresh, dan berbagai treatment ‘baru’ ! Hmm... nantikan, ya!

6 comments:

  1. Mas Bryan, saya kok lihat lagu-lagu luar negeri yang ada di acara besar NET. itu (Anniv/ICA) kayak ngambil dari lagu-lagu yang ada di YouTube Rewind baik yang internasional sama Indonesia yak :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan 'ngambil' juga sih bahasanya. Memang musisi yang diundang kan yang lagi hits tahun itu, dan yang menentukan hits atau tidaknya, ya lagunya. Jadi, bagus kalau yang diundang lagunya hits, hehe. Jadi, siapa nih yang akan diundang tahun ini, kalau berdasarkan rewind?? :))

      Delete
  2. Gak sabar prediksi NET 6.0, rasanya baru kemaren nebak-nebak 5.0 dari mulai Bruno Mars sampe akhirnya guest star sebenarnya ketahuan dari link quiz hihi :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, bener rasanya kayak baru kemarin. Eh, udah setengah tahun aja lewat! Tahun lalu emang perjalanan yang gokil banget! Dari prediksi, sampai tahu guest starnya 'duluan' dibandingin pengumuman resmi NET! Moga tahun ini lebih asyik lagi! Dan moga prediksinya ada yang bener! :))

      Delete
    2. Kapan nih min artikelnya, soalnya di twitter udah rame #ikonfornet sama #5sosfornet wkwk

      Delete
    3. Iya nih, parah! Baru bulan Januari, udah heboh gini! Mana anak presiden pake ikut-ikutan segala, wkwk... Sampai masuk trending topic! Aku juga masih bingung, mau rilis kapan! Apa rilis teaser-teaser dulu aja kali yaa??? :))

      Delete